BANDUNG MA — Pelantikan Bupati Cecep Nurul Yakin dan Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Alayubi periode 2025-2030 bukan hanya seremoni administratif, tetapi juga peristiwa yang menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap kepemimpinan. Rabu 04/06/2025.
Keputusan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk menggelar prosesi di ruang terbuka bukan sekadar improvisasi, itu adalah wujud nyata dari prinsip kepemimpinan yang lebih dekat dengan rakyat. Langkah ini memungkinkan warga Kabupaten Tasikmalaya untuk menyaksikan langsung momen sakral pelantikan, menjadikannya sebagai acara yang lebih inklusif dan membumi.
Di bawah sinar matahari pagi Kota Bandung, Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Alayubi dengan penuh khidmat diambil sumpah oleh Kang Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat. Keputusan ini memberikan kesan bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang jabatan, tetapi juga tentang keterikatan emosional antara pemimpin dan rakyatnya.Tak lagi terbatas dalam aula tertutup yang hanya dihadiri oleh pejabat terpilih, kini momentum bersejarah itu terbuka untuk semua.
Dalam pidatonya, Kang Dedi dengan gaya khasnya menyinggung perjalanan panjang pasangan Cecep-Asep dalam meraih kursi kepemimpinan. Mulai dari pemungutan suara ulang (PSU) hingga tantangan dalam kampanye, mereka menghadapi berbagai rintangan yang menguji ketahanan mental dan strategi politik mereka.
“Panasnya matahari saat pelantikan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan papanasan saat kampanye, saat masang umbul-umbul, saat dibully dan membully di media sosial,” ujarnya, membuat hadirin tertawa. Tepuk tangan dan teriakan “Hidup Bapak Aing!” menggema di halaman Gedung Pakuan, menambah semarak acara.
Namun, di balik suasana yang penuh dengan canda dan semangat, terselip pesan serius dari KDM terkait visi pembangunan Kabupaten Tasikmalaya.
Dengan filosofinya tentang Kabupaten Tasikmalaya “Resik,” ia menegaskan bahwa kebersihan harus mencerminkan seluruh aspek kehidupan masyarakat dan pemerintahan, mulai dari infrastruktur, lingkungan, hingga integritas kepemimpinan.
“Harus resik sagalana: resik jalan na, resik imah na, resik pembangunan na, resik sampah na, resik santri na, resik pamimpin na,” ujarnya, menegaskan komitmennya dalam membangun daerah yang tertata, sehat, dan maju.
Pelantikan ini menandai awal perjalanan bagi pasangan Cecep-Asep untuk membawa Kabupaten Tasikmalaya ke arah yang lebih baik. Amanah besar yang mereka emban bukan hanya tentang menjalankan roda pemerintahan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan masyarakat dan mewujudkan kesejahteraan bersama.
Dengan dukungan rakyat serta prinsip kepemimpinan yang resik, Kabupaten Tasikmalaya diharapkan mampu berkembang lebih pesat, tetap menjaga kebersihannya, serta membawa kemakmuran bagi setiap warganya.
Semoga kepemimpinan mereka berjalan dengan lancar, penuh dedikasi, dan selalu berada dalam lindungan serta ridho Allah SWT.
Yusrizal