*TASIKMALAYA, MA* — Pengawas sekolah di Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi sorotan setelah menolak permintaan wawancara langsung dari wartawan. Meski diminta klarifikasi atas isu penting seperti dugaan praktik dinasti di koperasi guru, arogansi kepala sekolah, hingga lemahnya K3S, pengawas hanya memberikan tanggapan melalui pesan WhatsApp.
Dalam pesannya, ia beralasan tugasnya hanya pendampingan akademik dan manajerial sesuai Perdirjen GTK 4831, serta mengaku terkendala PSP untuk urusan lintas jenjang. Hingga berita ini dirilis, tak ada pernyataan langsung yang diberikan.
Sikap tertutup ini menimbulkan kekecewaan. Sebagai pejabat publik, keterbukaan terhadap media seharusnya menjadi tanggung jawab moral demi menjaga kepercayaan masyarakat.
Yusrizal