Metroaktual News com
JAKARTA - Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) meminta kepada Pemerintah untuk berada di bawah naungan satu Kementerian agar guru-guru PAI mendapatkan perhatian serta keadilan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum AGPAII Drs. H. Endang Zaenal, M.Ag., usai mengikuti kegiatan 'Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah' di Kantor PPSDM Kemendikdasmen Depok, Jawa Barat, Rabu (30/4).
"Sebuah fakta bahwa pengelolaan GPAI beda dengan yang lain yaitu oleh 2 Kementrian, dan hal ini tidak efektif karena menimbulkan ketidakadilan terutama yang berhubungan dengan kesejahteraan guru," kata Endang.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Endang, pihaknya pun meminta kepada Pemerintah agar pengelolaan GPAI dapat dilakukan hanya oleh satu Kementerian, atau Pemerintah Daerah (Pemda).
Menurut pencerdas generasi bangsa yang mengabdi di Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut, dari 264.000 GPAI hanya 9.000 orang yang kepegawaiannya berada di Kementerian Agama (Kemenag).
"Dan hasil polling yang dilakukan oleh AGPAII, 94.1 persen GPAI memilih sekaligus menginginkan berada di bawah naungan Pemda atau Kemendikdasmen," terang Endang, blak-blakan.
Endang menjelaskan bahwa dalam praktiknya di daerah AGPAII selama ini berupaya meminta bantuan pendanaan untuk pendidikan profesi guru (PPG) kepada Pemda, DPRD dan BAZNAS.
Menurut Endang, hal itu tidak dilakukan oleh guru-guru mata pelajaran lain lantaran sudah dianggarkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
"Fakta di sekolah-sekolah guru ada 3 tipe yaitu ASN (PNS dan PPPK), guru honor yang lulus tes kemarin, honorer yang tidak lulus tes, dan yang belum terpanggil tes, mohon ini segera dituntaskan," kata Endang.
Terakhir, Endang pun meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk dapat melihat sekaligus menindaklanjuti berbagai kendala yang dialami oleh GPAI khususnya dalam mendapatkan hak-haknya.
"Kami mohon kepada bapak Presiden Prabowo Subianto untuk memperhatikan nasib guru PAI yang selama ini sudah berperan serta dalam mencerdaskan anak bangsa," tandas Endang, seraya menghela nafas.
Apri yandri