Sumedang MA–7 Desember 2025, Fenomena “viral dulu baru ditangani” kembali menjadi sorotan di Kabupaten Sumedang. Sejumlah warga menilai respons pemerintah terhadap berbagai persoalan publik masih lamban dan baru bergerak cepat setelah muncul keluhan di media sosial.
Peristiwa keterlambatan penanganan ini disebut bukan terjadi sekali. Beberapa kasus sebelumnya—mulai dari kondisi jalan rusak, fasilitas desa, hingga sarana pendidikan—baru mendapat perhatian setelah videonya tersebar dan ramai dibicarakan warganet.
Belum lama ini, sebuah rumah reyot di Kecamatan Rancakalong menjadi perhatian publik setelah unggahan warga viral. Pejabat terkait langsung turun ke lokasi setelah pemberitaan tersebut menyebar luas. Kasus serupa kembali terjadi saat video jalan gang yang rusak parah dan minim perhatian beredar di media sosial.
Bahkan menurut sumber yang layak dipercaya, pejabat yang berkompeten termasuk lurah turun ke lokasi , syukur cuma jangan cuma turun pejabatnya tapi warga masyarakat perlu "Buktos sanes waos".,
Usai viral, barulah pihak pemerintah daerah turun tangan meninjau lokasi.
Warga menilai pola ini menunjukkan kurangnya kecepatan respons dari pejabat setempat. “Ternyata di Sumedang itu harus diviralkan dulu baru gerak cepat. Mungkin malu setelah ramai di media sosial?” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Mereka berharap pemerintah daerah dapat lebih proaktif dalam memantau kondisi masyarakat tanpa harus menunggu sorotan publik terlebih dahulu. Menurut warga, respons cepat bukan hanya soal membangun citra, tetapi juga bentuk pelayanan dan tanggung jawab kepada masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, warga menanti adanya perubahan kebijakan agar penanganan masalah di Sumedang tidak bergantung pada viral atau tidaknya suatu peristiwa.
( Edy ms)