PKN Lebak Fam Fuk Tjhong Akan Bersurat Kepada Mentri Perdagangan Soal Bagunan Pasar PKL Kandang Sapi Rp 2, 9 Miliar Diduga Terbengka




Lebak -Metro Aktual News.Com Menindaklanjuti temuan sebelumnya yang dipaparkan dan ramai di media online terkait dugaan terbengkalainya bangunan Pasar PKL Kandang Sapi, tepatnya di Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Lembaga Pemantau Keuangan Negara (PKN) Lebak dalam waktu dekat mengaku akan meminta audensi dengan pihak Kementrian Perdagangan Republik Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Ketua PKN Lebak Fam Fuk Tjhong kepada awak media, Selasa (21/5/2024). 

Kata Uun sapaan akrbanya mengatakan bahwa hal tersebut menyusul persoalan di Disperindag Lebak khususnya soal dugaan terbengkalainya bangunan Pasar PKL Kandang Sapi yang mana telah dibiayai oleh APBN senilai Rp 2, 9 Miliar.

"Kenapa kita harus ke Kementrian Perdagangan, karena memang kondisi saat ini pihak Pemerintah khususnya Disperindag Lebak hanya melakukan pembenaran. Mereka tidak menyadari bahwa dugaan tidak wajarnya awal perencanaan sehingga mengakibatkan bangunan tersebut diduga terbengkalai. Buktinya, kita bisa lihat bersama bahwa bangunan Pasar itu sudah sekitar hampir 7 Bulan belum juga digunakan. Ini kan parah,"kata Uun.

Lanjut Uun, beberapa kali dirinya memberikan stetmennya ke media sesuai fakta dilapangan dan bahkan menginformasikan kepada PJ. Bupati Lebak untuk mengevaluasi kinerja Disperindag Lebak yang dinilai ceroboh atas penggunaan anggaran APBN tersebut hingga diduga mengakibatkan terbengkalainya bangunan tersebut, namun hingga saat ini pihak pemerintah tidak melakukan tindakan tegas. Dan bahkan ironinya, kata ia, malah juga melakukan pembenaran.

"Kita sudah. Bahkan sudah beberapa kali memberikan stetmen dan hasil temuan saya khusus Pasar Kandang Sapi. Bahkan, kami juga mengawal adanya Aksi demontrasi penolakan dari PKL Pasar Rangkasbitung. Lantas, apakah masih bisa ini disebut berhasil dalam perencanaan. Sementara PKL jelas menolak dipindahkan, dan bahkan melakukan aksi unjukrasa didepan Kantor Bupati Lebak beberapa waktu lalu, "kata Uun.

Untuk itu, lanjut Uun, dirinya dikawal oleh Puluhan media yang tergabung di Forum Wartawan Solid akan melakukan audensi dan atau konfirmasi secara langsung kepada Kementrian Perdagangan RI.

"Kami akan berupaya keras untuk bertemu dengan Pak Mentri Zulkifli Hasan. Semoga beliau bisa menghadiri dan langsung berjumpa dengan kami. Kami akan paparkan semua kondisi dilapangan dengan bukti-bukti yang kongkrit. Meskipun misalnya tidak bisa, kami tetap setelah audensi akan jumpa pers di depan Kementrian Perdangangan secara terbuka dan live,"tegasnya.

Lanjut Uun persoalan pembangunan Pasar PKL Kandang Sapi tentu tidak bisa dianggap sepele. Karena, anggaran negara yang cukup pantastis tersebut adalah hasil dari pajak rakyat.

"Itu hasil dari pajak rakyat. Rakyat tentu harus bisa merasakan. Jika sampai hari ini bangunan Pasar PKL Kandang sapi tersebut belum juga digunakan, artinya itu ada yang tidak beres pak. Dan jelas kok, para PKL dengan tegas menolak di relokasi dan juga lokasi bangunan Pasar PKL tersebut dinilai tidak strategis karena di dekat kuburan. Lantas pertanyaan kami, apakah itu tidak mubazir? mirisnya, sekarang malah akan meminta kembali anggaran ke Provinsi Banten untuk melanjutkan pembangunan, padahal yang sudah dibangun juga dengan anggaran miliran belum digunakan dengan alasan bahwa jalannya belum beres dan ini itunya belum ada. Pertanyaan kami kenapa dipaksakan kalau memang anggaran Rp 2,9 miliar tidak mencukupi untuk melakukan relokasi pasar. Ini kan soal kehidupan orang banyak gak bisa gegabah. Wajar jika banyak yang menilai bahwa diduga gagal dalam perencanaan,"tandasnya.

Uun mengaku juga akan mendatangi Provinsi Banten untuk memparkan temuan-temuannya dilapangan.

"Harus. Tentu kami juga akan mendatangi Provinsi Banten. Dan kami akan mengawal hingga tuntas. Kami juga akan mendesak APH khususnya Kejari Lebak umtuk melakukan penyelidikan khusus terhadap dua laporan yang sudah kami berikan ke Kejari,"katanya.(Gun)

Posting Komentar

0 Komentar