Lestarikan Tradisi Budaya Leluhur, Aliansi Seniman Sumedang Gelar Festival Sawah Dan Galengan

Agus Sulanto
0
Metroaktual News com 

Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda memiliki tradisi warisan budaya yang luhung dari para leluhur yang wajib dipelihara dan dilestarikan, sebagai cerminan kepribadian bangsa.

Ini dibuktikan dengan perilaku masyarakat adat di Sumedang yang sampai saat ini kontinu melaksanakan tradisi seperti Ngalaksa dan Tarawangsa, Ngagogo, serta tradisi ruwatan lainnya yang menggambarkan ungkapan rasa syukur terhadap Sang pencipta yang telah menganugerahkan alam semesta beserta isinya, khususnya Sumedang.

Seperti halnya yang dilakukan oleh para seniman Sumedang sebagai bentuk partisipasi dan kecintaan akan tradisi budaya, aliansi seniman Sumedang yang tergabung dalam bengkel seni Absurd akan menggelar festival budaya dengan tema " Festival Sawah Dan Galengan 2025 ".

Seniman kawakan asal Sumedang Deden Indrawan atau yang akrab disapa Deden Absurd pencipta seni tari kontemporer teatrikal kedok Atrok menyatakan, festival sawah dan galengan merupakan  karya bersama, kolaborasi antara seniman, petani dan warga masyarakat setempat dalam mengimplementasikan kecintaan terhadap lingkungan dan pelestarian tradisi, juga ungkapan rasa syukur terhadap Sang pencipta.

" Desa-desa di Sumedang sangatlah potensial. Sebagai elemen budaya, kami berkolaborasi dengan para petani dan warga masyarakat adat setempat, guna menexploitasi para petani dan wilayah setempat agar lebih berdaya, melalui seni dan budaya, " jelas Deden kepada awak media, di Sanggar Seni Absurd, Jatihutip, Minggu 4/5/2025.

Deden menuturkan, festival sawah dan galengan sebelumnya sudah digelar di beberapa tempat, seperti di daerah Citengah, Baginda, serta Cikoneng, dan terlaksana dengan lancar .

" Kita pernah menggelar acara yang sama di berbagai daerah, di antaranya di Citengah, Baginda, dan Cikoneng dengan menyuguhkan berbagai atraksi desa kreatif dan wisata pertanian di desa Cikoneng. Diantaranya : Hunting Foto Nasional ( Human Interest ), Ritual sawah dan instalasi seni, pameran seni rupa dan kuliner tradisional, gelar kaulinan barudak le'mbur, serta pekan literasi desa dan pemajuan kebudayaan, " paparnya.

Ditegaskan Deden, sasaran ataupun tujuan gelaran festival budaya ini adalah guna membantu dan mengangkat desa-desa yang memiliki potensi besar tapi belum terakomodir atau terexspos oleh pemerintah daerah, maupun pusat.

" Selain pelestarian tradisi lingkungan dan budaya, pagelaran ini bertujuan guna mendongkrak potensi desa dengan segala kearifan lokalnya, " kata Deden.

" Dengan harapan dapat meningkatkan nilai perekonomian, ekosistem, serta mewujudkan ketahanan pangan, dan Sumedang menjadi centrum cultural, " tandasnya.

Lebih lanjut Deden menuturkan, gelaran festival sawah dan galengan ini rencananya akan digelar pada bulan Juli atau Agustus mendatang, di sesuaikan dengan kesiapan desa dan kondisi alamnya ( cuaca ).


( Edy ms ).
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)