Sebut Wartawan “Cucuk”, Oknum Kepsek SDN Cipanas Dituding Melecehkan Profesi Pers

Agus Sulanto
0


TASIKMALAYA MA - Seorang oknum kepala sekolah di SD Negeri Cipanas, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, diduga melecehkan salah satu wartawan dengan menyebutnya sebagai “cucuk”, istilah yang dianggap memiliki makna merendahkan dan tidak pantas diucapkan terhadap profesi jurnalis.

Informasi ini mencuat berdasarkan pernyataan dari salah seorang narasumber yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan. Ia mengungkapkan bahwa kepala sekolah tersebut menyampaikan agar wartawan berinisial YR tidak didekati karena disebut sebagai “cucuk”.

“Saya mendengar langsung, katanya YR itu 'cucuk'. Bahkan disampaikan agar jangan sampai didekati,” ujar sumber tersebut, Selasa (17/6/2025).

Namun ketika diminta menjelaskan lebih jauh maksud ucapan itu, narasumber memilih tidak menjawab secara rinci dan menyarankan agar media melakukan konfirmasi langsung kepada pihak yang bersangkutan.

Menanggapi hal tersebut, awak media mendatangi SDN Cipanas dan menemui Kepala Sekolah Tatang Mirdad untuk klarifikasi. Dalam wawancara di ruang kerjanya, Tatang dengan tegas membantah semua tuduhan yang diarahkan kepadanya.

“Pernyataan itu tidak benar. Saya tidak pernah menyebut YR seperti itu. Bahkan saya jarang bertemu dengan beliau. Jadi sangat tidak masuk akal jika saya disebut melontarkan kata seperti itu,” kata Tatang.

Ia menambahkan bahwa selama ini menjalin hubungan yang baik dengan wartawan maupun sesama tenaga pendidik di lingkungan Sukaratu. Menurutnya, tuduhan tersebut merupakan fitnah dan mencemarkan nama baiknya sebagai kepala sekolah.

“Dengan awak media, saya selalu menjaga komunikasi yang baik. Tidak pernah saya menjauhi atau mengucapkan hal yang bersifat merendahkan. Ini jelas pencemaran nama baik,” tegasnya.

Saat kembali ditanya mengenai kemungkinan ia lupa pernah mengucapkannya, Tatang kembali membantah.

“Sepikun-pikunnya saya, saya pasti ingat ucapan saya. Saya bukan orang yang suka bergunjing atau menyebarkan hal-hal negatif,” ujarnya.

Ia pun berharap, informasi yang tidak berdasar tidak langsung disebarluaskan tanpa klarifikasi yang objektif. “Saya minta semua pihak agar tidak mengembangkan isu ini tanpa bukti. Silakan datang dan tanya langsung jika ada hal-hal seperti ini,” tambahnya.

Menariknya, di akhir sesi wawancara, saat awak media hendak meninggalkan sekolah, Tatang sempat menawarkan sejumlah uang dengan alasan “Untuk Bensin”. Namun, tawaran tersebut langsung ditolak oleh awak media demi menjaga profesionalisme dan independensi dalam peliputan.

( Yusrizal )
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)