Nenek Lansia di Cisitu Rawat 3 Buyut di Rumah Tak Layak Huni, Butuh Uluran pihak BAZNAS dan Pemerintah.

Agus Sulanto
0

SUMEDANG MA — Di tengah derasnya program pembangunan daerah, masih ada warga yang luput dari perhatian. Adalah Ibu Icin (74 tahun), warga Dusun Sudapati RT 001 RW 001, Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, yang kini hidup sebatang kara di rumah tak layak huni sambil mengasuh tiga orang buyut — Dede Sri (kelas 1 SMA), Vina (kelas 4 SD), dan Devi (4 tahun).

Dalam kesehariannya, Bu Icin hanya mengandalkan bantuan dari cucunya Ina yang bekerja serabutan. Kondisi rumah yang ia tempati jauh dari kata layak; atap bocor dan dinding lapuk. Kini, memasuki musim penghujan, rumah itu makin memprihatinkan — air masuk dari segala sisi, membuat aktivitas sehari-hari sangat sulit dilakukan.

“Kalau hujan deras, air masuk semua. Kadang kami tidur di tempat yang kering, pindah-pindah. Tapi kalau sudah bocor semua, ya pasrah,” tutur Bu Icin kepada awak media dengan mata berkaca-kaca.( Selasa 28 Oktober 2025).

Tim investigasi menemukan bahwa anak-anak yang diasuh Bu Icin sering absen sekolah karena keterbatasan biaya. Dalam seminggu, mereka hanya mampu berangkat 3–4 hari ke sekolah karena tidak ada uang saku atau ongkos.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Pajagan, Ibu Rohaetin, belum dapat dimintai keterangan — nomor WhatsApp beliau dalam kondisi tidak aktif. Sementara itu, informasi aparatur Desa Pajagan yang minta namanya tidak ditulis membenarkan bahwa rumah Bu Icin sudah diusulkan dan dianggarkan dalam program bantuan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) melalui Dana Desa Tahun Anggaran 2026.

Sementara, Camat Cisitu saat dimintai tanggapan melalui pesan WhatsApp mengatakan "Saya belum bisa komentar karena belum ada laporan dari pihak pemdes dan baru tahu informasinya serta belum melihat kondisi rumah dan orangnya, hatur nuhun informasinya, Barusan saya sudah konfirmasi ke sekdes, akan diperbaiki pada tahun 2026"

Warga sekitar berharap agar pemerintah daerah tidak menunggu tahun anggaran berikutnya untuk turun tangan. Musim hujan telah tiba, dan rumah Bu Icin terancam roboh kapan saja.

“Kasihan, kalau nunggu tahun depan, entah bagaimana nasib mereka. Harusnya ada bantuan darurat,” ujar salah satu warga setempat.

Kisah Bu Icin menjadi potret nyata masih banyaknya masyarakat di pedesaan Sumedang yang hidup di bawah garis kemiskinan, menanti sentuhan kepedulian pemerintah dan para dermawan.

(Ery ms).
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)