Berdalih Hiburan Religi, Faktanya Pada Malam 1 Muharam Asik Dangdutan.

Agus Sulanto
0

TASIKMALAYA MA — Sebuah video yang menampilkan aksi joget dangdut di depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tasikmalaya saat malam Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah menjadi viral di media sosial. Peristiwa ini langsung menuai sorotan dan kritik dari berbagai kalangan masyarakat.

Video tersebut diunggah salah satunya oleh akun TikTok Mata Rakyat dan menunjukkan sejumlah orang berjoget dengan iringan musik dangdut di halaman kantor Kemenag, yang berada tak jauh dari Masjid Agung Baiturrahman. Momen tersebut dinilai tidak mencerminkan kekhidmatan malam pergantian tahun dalam kalender Islam, yang biasanya diisi dengan doa dan refleksi spiritual.

Ketua DPC Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Tasikmalaya, Chandra F. Simatupang, menyampaikan kritik tegas terhadap aksi tersebut. Ia menilai bahwa malam 1 Muharam adalah momen religius yang semestinya dijaga kesakralannya, bukan diisi dengan hiburan.

 “Tidak ada tuntunan dalam Islam untuk mengisi malam 1 Muharam dengan acara dangdutan. Peringatan tahun baru Hijriah lebih ditekankan pada ibadah dan introspeksi diri,” tegasnya, Jumat (27/6/2025).

Chandra juga menyayangkan kejadian itu dilakukan di lingkungan kantor Kemenag, sebuah institusi yang menurutnya seharusnya memberi contoh dalam menjalankan nilai-nilai agama.

“Aparatur Kemenag mestinya menjadi teladan. Jika ini terjadi di lingkungan mereka, pimpinan harus bertanggung jawab. Kalau benar tidak tahu, maka tetap harus ada klarifikasi dan permintaan maaf demi menjaga nama baik lembaga dan Kabupaten Tasikmalaya sebagai kota santri,” ujarnya.

Menanggapi viralnya video tersebut, Asep M. Nurman, Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) dan Kasi Zakat Wakaf Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, memberikan klarifikasi mewakili institusi.

Dalam pernyataannya yang tersebar melalui video, Asep menegaskan bahwa tidak ada agenda resmi berupa pertunjukan musik dangdut dalam rangkaian kegiatan peringatan 1 Muharam.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan resmi Kemenag berlangsung sejak pagi hingga menjelang malam dan terdiri dari tadarus subuh virtual, lomba liwet, apel kesiapan, istighosah, salat berjamaah, serta pawai ASN.

 “Video tersebut diambil setelah seluruh rangkaian acara resmi selesai. Para pejabat dan peserta sudah membubarkan diri,” ujarnya.

Asep mengungkapkan bahwa aksi joget dalam video itu dilakukan secara spontan oleh beberapa panitia yang masih berada di lokasi. Salah satu panitia memutar lagu bernuansa religi, namun kemudian menyanyikan lagu dangdut yang tidak sesuai konteks.

“Itu bukan bagian dari acara, tidak direncanakan, dan tidak mewakili institusi. Kepala kantor sudah menegur langsung dan melakukan BAP terhadap yang bersangkutan,” tegasnya.

Kemenag menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan menegaskan komitmennya menjaga nilai-nilai keagamaan dan profesionalitas.

Respons dari warganet pun tak kalah tajam. Banyak yang mempertanyakan sensitivitas dan tanggung jawab moral penyelenggara.

 “Duh, hapunten Pak Ustaz… intina mah di kantor Kemenag aya dangdutan, malam 1 Muharam deui,” tulis seorang pengguna media sosial.

Peristiwa ini membuka kembali perbincangan soal pentingnya keteladanan dari institusi keagamaan, terutama dalam menjaga momen-momen sakral seperti tahun baru Islam.

Yusrizal 
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)