TASIKMALAYA MA — Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahan dituntut untuk menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, termasuk dengan awak media. Sebab, keterbukaan informasi publik merupakan bagian dari tanggung jawab dan konsekuensi sebagai pelayan masyarakat.
"Namun hal tersebut tampaknya belum sepenuhnya dijalankan oleh salah satu pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya bernama Galih, yang dikeluhkan oleh sejumlah awak media karena dinilai sulit dihubungi. Keluhan tersebut muncul ketika beberapa wartawan berupaya mengonfirmasi terkait Nota Kesepahaman (MoU) langganan bahan bacaan di lingkungan Dinas Kesehatan.
Salah satu jurnalis mengaku telah beberapa kali mencoba menemui dan menghubungi yang bersangkutan, baik secara langsung maupun melalui pesan singkat, namun tidak mendapat respons.
“Saya sudah beberapa kali datang ke Dinas Kesehatan, tapi yang bersangkutan selalu tidak ada dengan alasan sedang keluar. Saat dihubungi lewat WhatsApp pun tidak pernah membuka atau membalas pesan,” ujar salah satu jurnalis, Kamis (6/11/2025).
Ia menambahkan, pihaknya hanya memerlukan kepastian dan berharap pegawai dinas bersikap kooperatif dalam memberikan informasi.
“Kami hanya menanyakan hak kami, sudah ada atau belum. Namun pesan tidak dibalas, telepon tidak diangkat. Bahkan pernah dikatakan bahwa urusan langganan bukan bagiannya, padahal setelah dikonfirmasi ke bagian keuangan, ternyata dia yang menangani hal tersebut,” lanjutnya.
Situasi ini menimbulkan kesan seolah pegawai tersebut enggan berkomunikasi dengan media. Para jurnalis berharap pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dapat menertibkan pegawainya agar lebih terbuka dan profesional, sesuai dengan prinsip keterbukaan informasi publik.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak yang bersangkutan dan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan tersebut, meski telah diupayakan konfirmasi