Silaturahni Saudagar Z-Mart : Hangatnya Persaudaraan, Manisnya Harapan

Agus Sulanto
0

SUMEDANG .MA  Minggu pagi, 3 Agustus 2025, langit Sumedang Selatan begitu cerah. Udara membawa aroma ketenangan, seolah ikut merayakan momen sederhana namun bermakna: silaturahmi para saudagar kecil yang tergabung dalam kelompok Z-Mart wilayah Sumedang Selatan–Ganeas.
Meski sebagian baru pertama kali saling mengenal, tak tampak sedikit pun rasa canggung. Obrolan mengalir, tawa pecah di sela-sela cerita usaha, dan kehangatan mengikat mereka dalam satu rasa: syukur dan harapan.
Pertemuan ini tak hanya menjadi ajang temu muka, tapi juga ruang untuk mengucapkan terima kasih yang tulus kepada BAZNAS Kabupaten Sumedang dan BAZNAS Pusat—lembaga yang telah menghadirkan angin segar dalam perjuangan kecil mereka.
Setiap pemilik warung menerima bantuan sebesar Rp 7.500.000. Dana ini terbagi menjadi dua: Rp 3.500.000 untuk renovasi fisik warung, termasuk pengecatan, penataan rak, dan papan nama Z-Mart yang kini berdiri dengan gagah; serta Rp 4.000.000 dalam bentuk voucher digital untuk belanja dagangan lewat aplikasi Aksesmu—sebuah sistem distribusi modern yang memperpendek jarak antara harapan dan kenyataan.
Bagi Ninin Nihayah, Ketua Kelompok Z-Mart wilayah Sumedang Selatan–Ganeas, bantuan ini bukan sekadar angka di atas kertas. Ia adalah jembatan dari keputusasaan menuju semangat baru.
“Sebelum bantuan datang, kami hanya bisa mengisi rak seadanya. Kadang pelanggan kecewa karena barang tak lengkap. Tapi kini, kami bisa tersenyum saat membuka warung. Bantuan dari BAZNAS seperti hujan pertama setelah kemarau panjang,” tutur Ninin, dengan mata yang tampak berbinar.
Ninin mengisahkan bagaimana omzet warungnya mulai merangkak naik. Warung yang dulunya tampak suram, kini lebih menarik dan terorganisir. Pelanggan pun kian nyaman berbelanja. Tapi yang paling penting, kata Ninin, adalah rasa percaya diri yang perlahan tumbuh kembali.
BAZNAS Kabupaten Sumedang, melalui perwakilannya, Dwi, juga menyampaikan pandangannya:
 “Kami tidak hanya memberi bantuan, kami ingin menanamkan keyakinan bahwa pelaku UMKM seperti para saudagar Z-Mart ini bisa berdiri tegak. Kami percaya, perubahan besar bisa dimulai dari warung kecil di gang-gang sempit,” ujar seorang pengurus BAZNAS dengan nada penuh empati.
Dalam silaturahmi itu, tak hanya syukur yang dibagikan. Para anggota kelompok juga mendiskusikan langkah-langkah ke depan. Salah satu gagasan yang mengemuka adalah pembenahan sistem pencatatan transaksi. Mereka ingin bukan hanya warungnya yang rapi, tapi juga manajemen usahanya.
Di akhir pertemuan, suasana makin hangat. Saling tukar nomor, berbagi pengalaman, dan menyusun mimpi bersama. Tidak ada kemewahan di ruangan itu, tapi ada satu hal yang sangat mewah: semangat untuk bangkit bersama. Karena di Sumedang Selatan hari itu, kita diingatkan—bahwa warung kecil tak pernah sekadar tempat jual beli. Ia adalah ruang perjuangan. Ia adalah nadi ekonomi rakyat. Dan ketika perjuangan itu dipeluk oleh kepedulian, maka tumbuhlah harapan yang tak bisa dibeli dengan angka: harapan akan masa depan yang lebih baik, lebih adil, dan lebih manusiawi.

Edy ms.
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)