Menanam Karakter, Menuai Masa Depan: Sosok Mimin Rusmiati dan Jiwa Pendidikan di SDN Santaka

Agus Sulanto
0


Sumedang MA, Di sudut tenang Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, berdiri sebuah sekolah dasar yang sederhana, namun menyimpan semangat besar dalam mendidik generasi masa depan. SDN Santaka bukan sekadar tempat belajar membaca, menulis, dan berhitung. Di balik gerbangnya, ada jiwa pendidikan yang tumbuh dari kasih, keteladanan, dan keteguhan—semuanya bermula dari seorang kepala sekolah bernama Mimin Rusmiati, S.Pd., M.M.Pd.( saptu 2 Agustus 2025).

Pendidikan Bukan Sekadar Angka

Mimin bukan kepala sekolah yang gemar tampil di balik meja rapat atau memberi arahan dari balik mikrofon. Ia adalah pemimpin yang memilih berjalan bersama, bukan berdiri di depan. Dengan senyum ramah dan gaya bicara yang lembut, Mimin mengayomi seluruh warga sekolah, tapi jangan salah—dalam urusan pendidikan, ia teguh tak tergoyahkan.

“Ilmu pengetahuan itu penting, tapi karakter jauh lebih utama. Karena saat anak-anak keluar dari gerbang sekolah ini, yang akan jadi kompas hidup mereka bukan hanya rumus, tapi nilai-nilai yang tertanam,” ujarnya suatu pagi saat ditemui di ruang kerjanya yang sederhana.

Bagi Mimin, mendidik adalah tentang menanam nilai. Di SDN Santaka, setiap guru diajak menjadi teladan hidup bagi siswanya. Ia menekankan pentingnya welas asih dalam mengajar—sebuah nilai yang mengakar kuat dalam tradisi masyarakat Sunda.

“Anak-anak itu peniru ulung. Kalau kita keras, mereka ikut keras. Kalau kita sabar, mereka pun belajar sabar,” katanya sambil tersenyum.

Sekolah Kecil, Semangat Besar

Sekolah yang berada di Dusun Santaka RT 03 RW 06 ini memiliki 344 siswa, didampingi oleh 14 tenaga pendidik dan staf. Terdiri dari 1 kepala sekolah, 1 guru PNS, 8 guru PPPK, 3 guru honorer, dan seorang penjaga sekolah. Meski jumlah personel terbatas, semangat mereka menyala dalam setiap langkah.

Kehangatan hubungan antara guru dan siswa sangat terasa di sini. Tidak ada jarak yang membatasi, hanya jembatan empati dan kepedulian. Suasana belajar menjadi ruang tumbuh yang aman dan membahagiakan.

Menggenggam Visi Kabupaten

Sebagai pemimpin pendidikan di akar rumput, Mimin tidak berjalan sendiri. Ia turut mendukung penuh tiga program unggulan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Dr. Eka Ganjar Kurniawan, S.Sos., M.E.: Zero Waste School dan Toilet Bersih, Digitalisasi Pendidikan, serta Peningkatan Angka Lama Sekolah (ALS).

“Program Pak Kadis luar biasa. Ini bukan hanya soal teknis, tapi soal membangun peradaban. Kami di SDN Santaka siap menjadi bagian dari perubahan itu,” tegas Mimin, matanya berbinar.

Program toilet bersih dijalankan dengan kesadaran kolektif, menjadikan lingkungan sekolah sehat dan nyaman. Sementara digitalisasi mulai dikenalkan melalui pelatihan dan penggunaan perangkat TIK, menyiapkan siswa menghadapi tantangan zaman. Dan untuk ALS, Mimin aktif mengedukasi orang tua agar tidak menarik anak dari bangku sekolah sebelum waktunya.

Mengakar di Tanah, Menyentuh Langit

Di tengah tantangan zaman, SDN Santaka tak ingin tertinggal. Namun mereka juga tak ingin kehilangan jati diri. Di bawah kepemimpinan Mimin Rusmiati, sekolah ini tumbuh seperti pohon yang kokoh: akarnya kuat di tanah adat dan budaya lokal, tapi dahannya terbuka menyambut cahaya masa depan.

“Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi tempat anak-anak belajar menjadi manusia,” ujar Mimin, lirih namun yakin.

Dan di setiap langkahnya, ia membuktikan bahwa pendidikan sejati bukan hanya tentang prestasi akademik, melainkan tentang mencetak insan yang punya hati—dan itu dimulai dari kepala sekolah yang memimpin dengan cinta.

( Edy ms).
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)